Kenapa Harga Tiket Pesawat Menjadi Semakin Mahal?


Tanpa disadari perkembangan harga tiket pesawat di Indonesia sempat mengundang pertanyaan banyak khalayak ramai. Khususnya jika membandingkan harga tiket pesawat untuk rute domestic dengan rute internasional. Harga tiket pesawat dengan rute domestic di Indonesia lebih mahal harganya dibandingkan dengan rute internasional. Misalkan harga tiket ke Bali lebih mahal ketimbang harga tiket ke Kuala Lumpur atau Singapura. Dengan kondisi seperti itu, wisatawan domestic lebih memilih penerbangan ke luar negeri daripada destinasi wisata dalam negeri. Kenapa itu dapat terjadi?

Kesan Mahal Penerbangan

Jika diperhatikan memang ada kesan mahal jika Anda akan menggunakan moda transportasi udara ini. Kesan mahal didapatkan bukan tanpa sebab juga. Coba saja periksa berapa harga sebuah pesawat. Selain harga unit pesawatnya, kemudian coba pertimbangkan biaya operasional penerbangan yang juga tidak murah.

Jika memang mahal kenapa ada LCC/low cost carrier? Maskapai LCC ini dapat menawarkan harga tiket pesawat super murah dibandingkan kebanyakan maskapai lain. Inilah yang menjadi fokus konsumen kebanyakan. Low cost carier memang berhasil menciptakan brand bisnis yang sesungguhnya merupakan sebuah strategi pemasaran.

Dengan model bisnis penerbangan LCC ini, maka komponen biaya yang dianggap tidak perlu akan dihilangkan untuk menjadi beban penumpang. Contoh biaya-biaya itu seperti fitur makan dan minum yang sudah include pada harga tiket, bagasi, dan askep biaya lainnya.

Brand bisnis low cost carrier yang melekat pada maskapai tertentu membuat persaingan semakin besar di kalangan maskapai penerbangan. Akibatnya tidak sedikit maskapai penerbangan berlomba mengurangi biaya pelayanan penerbangan agar tetap bersaing di pasaran. Sejatinya, biaya operasional penerbangan tidaklah turun. Kondisi LCC memang membuat konsumen meyakini bahwa terbang dengan pesawat itu dapat terlaksana dengan biaya tidak terlalu mahal.

Faktanya, tiket harga murah hanya mungkin terjadi pada sesi tertentu seperti pada waktu kategori low season. Atau mungkin unit pesawat masih baru sehingga tidak membutuhkan adanya (biaya) maintenance/perawatan pada tingkatan sedang dan operasional overhaul pada tingkatan berat setelah unit pesawat melakukan penerbangan sekian jam tertentu.

Maintenance unit pesawat akan membutuhkan beberapa komponen biaya setidaknya tenaga kerja yang biayanya tidak murah. Pada kondisi itu, sebuah maskapai akan mengalami kerugian jika memaksakan diri menjual tiket penerbangan dengan harga murah. Namun demikian persepsi konsumen sudah terlanjur terbentuk jika penerbangan dengan biaya murah itu mungkin terjadi.

Comments